6 Restoran di Jakarta yang Umurnya Lebih Tua Dari Umurmu

Konon, kedai kopi ini sudah buka sejak tahun 1927 lalu. Meski banyak muncul gerai-gerai kopi kekinian juga franchise dari luar negeri, kedai kopi tidak pudar pamornya dan masih terus eksis. Bahkan, pelanggannya juga banyak dari kalangan kaum millenial yang sengaja datang ke gerainya di kawasan Glodok untuk menikmati  Es Kopi Susu khas Tak Kie. Sembari menikmati sajian kopi, kamu juga bisa memesan Mie Ayam, Nasi Campur, atau Pangsit Rebus. 

Restoran yang berlokasi di area Kota Tua ini menempati gedung yang usianya lebih dari 200 tahun. Tidak heran kalau banyak masyarakat lokal dan turis asing yang mampir ke tempat makan ini setelah menyusuri museum yang ada di kawasan Kota Tua. 

Selanjutnya ada kedai es krim Ragusa yang berdiri sejak 1932 dan hingga saat ini interiornya masih dipertahankan. Tidak hanya interiornya saja, untuk soal rasa, kelezatan es krimnya pun tidak berubah dari dulu hingga sekarang.

Sebelum menjadi restoran seperti saat ini, bangunan yang ditempati ini pernah dijadikan sebagai kantor imigrasi Jakarta Pusat pada 1950 hingga tahun 1990-an. Sesudahnya, karena tidak dipakai dan dibiarkan tak terurus, maka untuk melestarikannya, akhirnya pada 2013 Grup Tugu Hotels mengambil alih pengelolaan gedung tua tersebut dijadikan galeri dan restoran yang menyajikan menu khas Betawi. 

Untuk penggemar mie, jangan sampai melewatkan nikmatnya Bakmi Gang Kelinci sudah berdiri sejak 1957. Gerai bakmie yang berlokasi di Pasar Baru ini memiliki varian menu mie yang sangat menggiurkan dengan tambahan topping ayam dan jamur. Tidak hanya itu, porsinya juga besar, sehingga bisa kamu nikmati makan ramai-ramai dengan teman-teman. Selain mie, ada juga menu Nasi Tim, I fu Mie, dan Nasi Goreng.

Selain Bakmi Gang Kelinci, ada juga Mie Ayam Gondangdia yang sudah ada sejak 1968 di Cikini. Selain porsinya yang melimpah, mie yang digunakan juga merupakan mie homemade, sehingga terasa lebih gurih dengan teksturnya yang kenyal.