Ada sepenggal lirik puisi Soe Hok Gie, begini bunyinya "Ada orang yang menghabiskan waktunya untuk berziarah ke Mekkah. Ada orang yang menghabiskan waktunya untuk berjudi di Miraza." Itu dulu, sewaktu Young Lex belum terkenal dan bangga akan subscriber Youtube-nya. Kini, ketika semua orang sudah berubah, dan mungkin puisi itu juga akan berubah. Bertambah satu lirik, "Ada orang yang menghabiskan uangnya demi makan di restauran." Memangnya, kenapa harus makan di restauran, sih? Kan mahal.
Ya, namanya makanan Jepang, porsinya dikit, mahal, tapi enak. Apalagi kalo kelasnya premium kayak di Tatemukai. Ga mau kemari? Ga apa-apa juga, sih. Tar juga ujung-ujungnya nyesel sendiri.
Atau ini. Sushi. Makanan asli Jepang yang pake nasi, cuma porsinya dikit. Kamu yakin, ga ketagihan makan sushi dari Tokyo Belly ini? Mahal sih, tapi ga semahal harga daster Yogs kok.
Sushi Tei emang terkenal banget sebagai produsen sushi enak. Apalagi, menu Black Caviar Sushi-nya. Harganya mahal? Ets... emang ada harga (mahal) yang harus dibayar untuk mendapatkan sebuah kualitas.
Ah, ngapain juga ngopi mahal-mahal ke Lucky Cat. Toh, banyak juga tukang kopi keliling. Tapi, bukankah kalo ngopi sama abang-abang, ga foto-fotonya ga bisa mengundang like(s) di Instagram?
Atau ini. Cake yang ga bakal bisa ngenyangin kamu kaya nasi uduk Mpok Minah. Iya, sih, ga ngenyangin dan harganya sedikit mahal. Tapi masa' iya, seumur hidupmu kamu ga mau nyobain cake yang tampilannya mirip bulir air.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss