7 Menu Andalan di Gioi Jakarta yang Wajib Kamu Coba

Tidak terkecuali ragam sajian yang terinspirasi oleh kuliner Tionghoa, juga tidak sulit untuk menemukannya di sini. Salah satunya adalah Gioi, yang menggabungkan tradisi santap Nusantara dengan sentuhan kuliner Peranakan.

Melangkah masuk ke dalam, kamu akan menemukan tampah-tampah beras yang besar melatari salah satu sisi dinding yang tinggi, serasi dengan furnitur modern dari kayu yang mendominasi ruang.

Beberapa tanaman hidroponik menghiasi eksterior restoran, memberikan gambaran pada konsep konsep sajian "farm to table Asian cuisine", yang memang menjadi inti utama Gioi.

Tidak hanya jargon hidangannya yang terdengar menarik, namun juga tampilan dan cita rasanya terasa sangat istimewa. Gioi mempertemukan cita rasa dua budaya yang berjodoh di lidah. Berikut adalah tujuh menu andalan yang wajib kamu coba ketika bertandang ke restoran ini.

Ini merupakan sandwich khas Vietnam, yang memadukan roti bagel renyah dengan isian daging babi panggang yang dimasak a la Kanton, di mana bercitarasa asin manis. Tidak ketinggalan tambahan acar lobak dan wortel, plus olesan saus aioli, memberikan sensasi multirasa yang sangat berkesan.

Salad khas Thailand hadir dengan gaya yang lebih segar dan atraktif. Hidangan ini memadukan serutan pepaya muda dengan aneka pipilan buah segar. Sajian ini terasa semakin lezat dengan tambahan kacang giling dan udang rebus yang legit. Menariknya lagi, Som Taam disajikan dalam bentuk utuh, sehingga membiarkan konsumen untuk mengaduknya sesuka hati.

Bayangkan kenikmatan daging wagyu yang super lembut, disajikan dalam bentuk gorengan khas Peranakan, tentu akan menciptakan sensasi rasa yang mengagumkan. Daging wagyu-nya sendiri telah direndam dalam bumbu spesial selama satu malam penuh, dan kemudian digoreng dalam adonan tepung legit, digoreng hingga kecokelatan. Sajian istimewa ini dihidangkan bersama dengan saus asam pedas serta acar cabai dan rebung.

Ini merupakan hidangan yang terinspirasi oleh perpaduan dua budaya, yakni Bali dan Tionghoa. Cita rasa Bali hadir melalui cara pengolahannya yang digoreng garing, sedangkan Tionghoa muncul pada campuran bumbu marinasinya yang terasa seperti bebek Peking. Sajian yang bisa dipilih setengah atau satu ekor utuh ini dihidangkan bersama nasi putih hangat dan jukut kalasan, alias salad pedas khas Bali.

Ini adalah twist yang cukup menyita perhatian konsumen karena keunikannya. Bayangkan sayur lodeh khas Sunda, lengkap dengan isian aneka protein nabati, berpadu dengan potongan daging salmon yang dimasak secara sous vibe, menjadikan rasa gurih dan melted-nya begitu terasa nikmat. Sungguh ini merupakan menu yang tidak boleh sampai terlewatkan saat bersantap di Gioi.

Ini merupakan kudapan manis tradisional khas Peranakan yang tampil dengan visual menarik. Puding ketan hitam dibentuk menyerupai mangkuk, yang di atasnya ditaburi dengan acar mangga, santan kental, dan es krim vanila. Kebayangkan kan bagaimana enaknya? Yummy!

Lupakan choco lava yang beken itu, karena Gioi punya menu pesaing yang bakal bikin siapapun terpukau. Ini adalah sejenis cake lava, yang alih-alih menggunakan lelehan cokelat sebagai isiannya, tapi menggantinya dengan cita rasa pandan yang kental. Tekstur kuenya begitu fluffy, namun dengan tambahan tekstur krenyes pada tepiannya. Tambahan saus sarikaya dan es krim vanila kian menjadikannya begitu berkesan sebagai hidang penutup yang paripurna.