Qraved
Open in the Qraved app
OPEN
No. 1 Food App for Indonesia
Follow us
Log in to Qraved to connect with people who love food.

Follow Us

For fresh content everyday

Dining out? You can ask us for recommendations!

Click to chat+6221 292 23070Operational Hours: 11AM-2PM
Download The App

Kenapa Peran Kerupuk di Acara 17an Ga Tergantikan?

Sigit PrasetyoSigit Prasetyo
Kenapa Peran Kerupuk di Acara 17an Ga Tergantikan?1
www.k-game.net
Sudah menjadi hal yang jamak, dalam menyambut hari kemerdekaan Indonesia, pasti selalu ada lomba-lomba. Ada lomba panjat pinang lah, lomba memasukkan pensil dalam botol lah, lomba balap karung, ataupun lomba makan kerupuk. Yang kemudian biasa disebut dengan lomba 17an.

Uniknya, lomba makan kerupuk adalah salah satu lomba yang pirantinya ga  pernah berubah.

Misalnya saja, lomba balap karung. Lantaran karung (kadang) sulit ditemui, maka panitia lomba kemudian menggantinya dengan lomba balap sarung. Karungnya diganti sarung. Atau, lomba memasukkan pensil dalam botol. Ketika panitia tak punya pensil yang bisa digunakan sebagai piranti perlombaan, biasanya pulpen dipilih sebagai pengganti pensil.

Nah, lalu kenapa peran kerupuk sebagai instrumen lomba ga pernah tergantikan? Begini alasannya.

 

1. Sulit Jika Mengganti Kerupuk dengan Kemplang

2
Photo Source:  indonesiakaya.com
Ya, kemplang dan kerupuk memang tak jauh beda. Sama-sama gurih dan sama-sama renyah. Namun, meski begitu, kemplang tak pernah bisa menggantikan peran kerupuk. Alasanya, permukaan kemplang itu ga berongga, jadi susah untuk dipasangi tali.

Lagi pula, "saudara serumpun" pempek ini juga kurang nikmat kalo dimakan tanpa sambalnya yang khas. Kebayang dong, gimana susahnya peserta lomba makan kemplang (kalo lomba ini sampai ada): dengan tangan terikat di belakang, mereka harus mengoleskan sambal kemplang, lalu memakannya.

Karenanya, kalaupun kerupuk susah ditemui, tak akan pernah ada lomba makan kemplang di acara 17an.

2. Pangsit Juga Ga Bisa Gantiin Kerupuk

3
Photo Source:  kuliner123.com
Kerupuk, pangsit, dan kemplang emang sama-sama renyah. Tapi, sama halnya dengan kemplang, pangsit juga ga bisa gantiin peran kerupuk di acara 17an. Alasanya hampir mirip: permukaan pangsit yang ga berongga akan menyulitkan panita untuk memasang tali.

 

3. Aneh Juga Kalo Diganti sama Lomba Makan Steak

4
Photo Source:  www.musclefood.com
Steak sebenarnya bisa juga dijadikan pengganti kerupuk di acara 17an. Memang, permukaan steak itu ga berongga, tapi di-akal-in sama panitia dengan cara bikin rongga sendiri pakai pisau. Terus dipasangi tali, dan terakhir digantungin --kaya hubungan kamu sama gebetanmu--.

Tapi, hal semacam itu ga pernah terjadi, kenapa? Karena kalau sampai ada lomba semacam itu, pasti akan menurunkan kadar nasionalisme, mengingat steak itu bukan asli Indonesia. Oh iya, selain itu, kalo pakai steak pasti biaya produksi lombanya akan jadi mahal.

4. Kalo Diganti Kue Ape Ga Akan Seru

5
Photo Source:  www.roadsuntraveled.xyz
Oke, kalo steak dianggap kurang "nasionalis", kenapa kue ape ga bisa menggantikan peran kerupuk?

Kue Ape memang asli Indonesia, tapi bentuk kue ape yang tak begitu besar, pasti akan memudahkan peserta lomba, dan akan menjadikan lomba menjadi kurang seru. Karena, kue ape akan habis dimakan dalam satu gigitan, ya atau mentok-mentok dua ataupun tiga gigitan. Nah, kalo udah gitu kan lombanya jadi ga seru, sebentaran doang.

5. Bahaya Kalo Diganti Durian atau Nangka

6
Photo Source:  www.quora.com
Durian dan Nangka juga khas Indonesia. Tapi, toh, nyatanya durian ataupun nangka ga pernah bisa menggantikan peran kerupuk. Soalnya, buah durian dan juga nangka itu sendiri punya bentuk yang ga begitu besar. Jadi, kalo dimakan sekali percobaan juga pasti habis, dan akan jadi kurang seru. Itu yang petama. Yang kedua, kalo mau ngejar "keseruan" mungkin durian dan nangkanya ga usah dikupas dulu. Nah, kalo ga dikupas dulu, siapa yang mau ikut lombanya? Limbat? Pemain debus?