Named after the heroine in a Javanese legend, Lara Djonggrang is one of the restaurants of Anhar Setjadibrata, owner and designers of Tugu Hotel, infamous for his love of historical antiques. As you enter, it’s easy to think you’ve stumbled across some lost temple. Vibrant decor combines eclectic Indonesian tribal artifacts will leave you in awe. The restaurant serves authentic Indonesian cuisine, based on royal journeys made by King Hayam Wuruk who rules the Majapahit in the 14th century. Dine here and you’ll feel like a Raja with a glass of wine in one hand, while learning about ancient Indonesia’s history in this enchanting place.
[REKOMENDASI BUKA PUASA!!]
.
Gak kerasa udah Ramadhan nih foodies! Kita mau kasih rekomendasi tempat buat buka puasa nih yang pasti nya enak dan ngenyangin banget yaitu @lara_djonggrang . Untuk menu nya ada Rendang, Ayam Bakar, Ikan Gurame dan masih banyak lagi. Menu favorit kita yaitu Rendang nya, bumbu nya bener-bener tradisional banget dan daging nya empuk banget dan ada potongan kentang yang crispy. Konon katanya Rendang nya juga salah satu favorit nya Pak Presiden Jokowi kalo mampir kesini
.
Untuk tempat nya juga unik-unik banget ruangan nya, ornamen-ornamen yang ada disini masih bener-bener asli loh. Kalo kalian kesini kalian pasti diajak muter-muter, asik bgt ya!
.
.
.
#jktfoodies#jktfoodbang#tajil#ramadhan#menubukapuasa#jktfoodblogger #jktfoodbang #worthyourvisit#jakartafoodies#foodiesjakarta#foodiesjkt
Kesan ekletik adalah yang pertama kali terlintas ketika memasuki restoran ini, di mana desain interiornya memasukan unsur Jawa klasik dan ragam ornamen quirky, yang terkadang mencolok mata, namun tetap terlihat berestetika. Di sini, kamu wajib coba set menu yang berisikan daftar sajian pilihan, di mana susunannya kerap diubah dalam jangka waktu tertentu. Set menu ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 200 ribu hingga RP 600 ribu per orang, tergantung selera, di mana di dalamnya juga terdapat paket vegetarian. Untuk sajian a la carte, beberapa menu favorit yang wajib kamu coba adalah Tahu Kembang Jenar (Rp 58.000), Soto Sayur Bening (Rp 68.000), Rendang Padang (Rp 108.000), Sate Gapit Bandeng Gresik (Rp 108.000), dan Sayur Genjer Masak Kacang Hitam (Rp 68.000).
Restoran ini mengusung konsep desain ekletik, perpaduan unsur Jawa klasik dan ragam ornamen quirky yang terkadang mencolok mata, namun tetap terlihat berestetika. Di sini, banyak konsumen jatuh hati dengan serangkaian set menu yang berisikan daftar sajian pilihan yang susunannya kerap diubah dalam jangka waktu tertentu. Set menu ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 200 ribu hingga RP 600 ribu per orang, tergantung selera, di mana di dalamnya juga terdapat paket vegetarian. Untuk sajian a la carte, beberapa menu favorit yang wajib kamu coba adalah Tahu Kembang Jenar, Soto Sayur Bening, Sate Gapit Bandeng Gresik, dan Sayur Genjer Masak Kacang HItam.
Restoran ini mengusung konsep perpaduan unsur Jawa klasik dan ragam ornamen quirky yang terkadang mencolok mata, namun tetap terlihat berestetika. Di sini, banyak konsumen jatuh hati dengan serangkaian set menu yang berisikan daftar sajian pilihan yang susunannya kerap diubah dalam jangka waktu tertentu. Set menu ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 200 ribu hingga RP 600 ribu per orang, tergantung selera, di mana di dalamnya juga terdapat paket vegetarian. Untuk sajian a la carte, beberapa menu favorit yang wajib kamu coba adalah Tahu Kembang Jenar, Soto Sayur Bening, Sate Gapit Bandeng Gresik, dan Sayur Genjer Masak Kacang HItam.
Last night dinner was in a cosy restaurant with a vintage vibe and surprisingly delicious food! I had a rice platter a la Manado with skipjack tuna cooked with chili, stir-fried papaya leaves, corn fritters, two kinds of sambals, and some melinjo crackers. 😋😋😋