6 Makanan Sejak Zaman Penjajahan yang Jadi Favoritnya Presiden

Biar nggak ketinggalan dengan makanan enak yang ada di Jogja, mendingan kamu langsung download Qraved App aja sekarang!

Kondisi ekonomi yang lemah pada zaman dahulu membuat masyarakat Indonesia tak bisa menyantap makanan-makanan enak level bangsawan. Mereka pun mengolah bahan makanan dan menjadikannya makanan pokok seperti tiwul yang terbuat dari ketela pohon atau singkong ini. Sajian khas Nusantara ini juga disukai oleh Presiden Soeharto pada saat itu. Nasi tiwul dengan tambahan parutan kelapa jadi menu pengganti nasi yang tak kalah lezat.

Tak berbeda dengan nasi tiwul, menu nasi jagung juga jadi salah satu alternatif pengganti nasi biasa pada saat zaman perjuangan dulu. Menu yang sarat dengan filosofi lambang kerja keras para petani Indonesia ini ternyata juga jadi kesukaan Presiden Soekarno pada masanya. Sajian nasi jagung sudah cukup mengenyangkan tanpa disantap dengan lauk pelengkap lainnya karena memang kaya akan protein.

Mendengar kata sate kere pasti bakal mengingatkan kembali pada perhelatan megah pernikahan Kahiyang Ayu, putri Presiden Jokowi yang lalu. Menu ini jadi salah satu menu wajib yang disajikan dalam acara tersebut. Sate kere pada zaman dahulu memang jadi makanannya kaum papa yang biasanya terbuat dari usus, kikil, jeroan, dan tempe gembus. Kuliner khas Solo yang tak terbuat dari daging ini juga merupakan salah satu makanan favoritnya Presiden Jokowi , lho!

Berbeda lagi dengan Presiden B.J. Habibie yang sangat gemar menyantap masakan padang. Menu yang disajikan super komplet ini ternyata punya makna filosofi yang mendalam. Beragam kuah sayur yang disiram di atas nasi yang melimpah, kemudian dibungkus menjadi simbol perjuangan masyarakat kala itu. Intinya, semua orang berhak merasakan kenikmatan masakan para bangsawan dengan cara penyajian khas masakan Padang yang kita ketahui hingga sekarang.

Menu berbahan dasar kedelai memang paling mudah ditemukan dan diolah saat krisis penjajahan kala itu. Salah satu yang populer adalah tempe bacem. Sajian manis ini cocok jadi lauk pelengkap yang juga selalu dinanti kehadirannya di meja makan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Apalagi akan terasa semakin nikmat jika menyantapnya dengan tambahan cabai rawit.

Menu yang sering kita jumpai di warteg atau dapur rumahan ini berisi aneka sayuran segar dengan kuah santan berwarna putih yang gurih. Sajian yang mudah sekali diolahnya ini ternyata jadi primadonanya menu di Istana Negara dari masa Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi. Lauk daging gepuk biasanya akan selalu ada bersama sajian sayur lodeh khas Istana Negara ini.