Qraved
Open in the Qraved app
OPEN
No. 1 Food App for Indonesia
Follow us
Log in to Qraved to connect with people who love food.

Follow Us

For fresh content everyday

Dining out? You can ask us for recommendations!

Click to chat+6221 292 23070Operational Hours: 11AM-2PM
Download The App

5 Kuliner Nusantara yang Dicobain Jebraw dan Naya di Jalan-Jalan Men

Happy FerdianHappy Ferdian
5 Kuliner Favoritnya Jebraw dan Naya di Jalan-Jalan Men 20181
nayaanindita
Serial YouTube favorit kita kembali lagi, nih! Kali ini, Jalan-Jalan Men memiliki memiliki misi penjelajah ke Indonesia Timur dengan tujuan untuk mencari jejak nenek moyang. Tidak hanya berdua, kini petualangan Jebraw dan Naya ditemani oleh tim Jalan-Jalan Men yang gokil, dan yang paling epic adalah kehadiran Joy, sosok robot masa depan yang dikirim oleh Jebraw di hari tua. Tujuan kehadiran Joy adalah untuk membantu mendewasakan Jebraw agar kelak semakin sukses. Tidak lupa dalam rangkaian episode terbaru Jalan-Jalan Men, Naya dan Jebraw menyempatkan diri untuk bersantap hidangan lokal yang lezat berikut.
Download aplikasi Qraved untuk temukan beragam informasi kuliner menarik lainnya.

1. Nasi Kuning

2
Photo Source:  food.detik.com
Perjalanan perdana Jalan-Jalan Men di musim terbarunya ini menyasar kota Manado di Sulawesi Utara. Di sini, Naya dan Jebraw mulai mendapatkan teka-teki tentang penjelajah menuju asal muasal nenek moyangnya. Namun, sebelum berangkat menjelajah, mereka menyantap Nasi Kuning sebagai sarapan. Berbeda dengan versi pada umumnya, Nasi Kuning khas Manado teras alebih pekat bumbu dengan tambahan topping spesial berupa suwiran cakalang fufu. Lebih menariknya lagi, Nasi Kuning di sini dibungkus oleh daun kelapa. Yummy!

2. Dabu-Dabu Tai Minyak

3
Photo Source:  Cookpad
Eits, jangan berpikir aneh dengan namanya. Ini merupakan salah satu kudapan gurih favoritnya msyarakat Manado, yang sekilas tampilannya serupa dengan nachos khas Tex-Mex. Aneka penganan, seperti keripik jagung serta singkong dan ubi rebus, disantap dengan cara mencocolnya di Tai Minyak, yakni penyebutan untuk bumbu ampas kelapa. Cita rasanya serupa dengan oncom, namun ditambahi bumbu asin pedas, sehingga semakin nendang rasanya. Di sini, tim Jalan-Jalan Men juga mencicipi beberapa makan lezat lainnya, seperti Dada Tuna Woku Santan, Kakap Bakar Rica, dan Terong Saus Telur yang dijual dengan harga murah meriah dan porsi besar.
4
Photo Source:  Qraved

3. Kopi Toraja

5
Photo Source:  Ramesia Mesin
Saat berkunjung ke kawasan Tanah Toraja di Sulawesi Selatan, Naya dan Jebraw bersemangat mencicipi kopi khas setempat yang begitu legendaris. Selidik punya selidik, ternyata Kopi Toraja merupakan salah satu jenis kopi tertua di Indoneisa, yang disebut Kopi Tipika (Kopi Tua). Konon, kopi-kopi di kawasan ini --yang berjenis Arabika-- datang pertama kali pada era tahun 1600-an. Ada tiga jenis kopi yang populer, yakni Kopi Awan dengan karakter lembut, kopi Sapan dengan sedikit cuatan rasa yang menghentak, dan kopi Pulu-Pulu yang bercita rasa sangat kuat.

4. Coto Kuda

6
Photo Source:  Coto Kuda Makassar
Di Tanjung Bira, tim Jalan-Jalan Men mendatangi pengrajin kapal Phinisi yang telah melegenda dan tersohor hingga ke seluruh dunia. Namun di sela-selanya, mereka menyempatkan diri singgah di sebuah kedai makan bernama Coto & Konro Kuda Turate Belokallong. Di sini, semua sajian yang dihidangkan berasal dari daging kuda, yang memiliki tekstur dan rasa serupa daging sapi, namun lebih rendah kolesterol. Bumbu konronya terasa sangat pekat, namun berimbang dengan potongan daging kuda yang lembut. Konon, kedai ini kerap menghabiskan satu ekor kuda (sekitar 500 kilogram daging) untuk membuat 500 porsi coto dan konro sekitar tiga kali sehari.

5. Papeda Kuah Kuning

7
Photo Source:  Merah Putih
Sebelum meneruskan perjalanan ke Saleman di Pulau Seram, tim Jalan-Jalan Men singgah di Ambon, yang dijuluki sebagai City of Music. Di sini, selain mencari kebenaran tentang jiwa bermusik kota Ambon, Naya dan Jebraw juga menyempatkan untuk mencicipi hidangan lokal paling favorit, yakni Papeda Kuah Kuning. Papeda adalah sagu yang dimasak hingga berbentuk layaknya lem, dan disantap bersama Kuah Kuning, di mana biasanya berisikan potongan ikan bubara (nama lain ikan kuwe). Cita rasa hambar pada papeda, seketika berubah jadi unik saat disantap dengan kuah kuning yang kaya bumbu. Enak!