Wajib Tahu! 6 Tanda Kecil yang Menandakan Sebuah Restoran Berkualitas Buruk
Happy Ferdian
Mirror.co.uk
Mencari spot kuliner seru kerap kali sulit, meski sudah menelusuri banyak rekomendasi dan ulasan yang bertebaran di dunia maya. Restoran adalah soal preferensi, di mana konsumen tidak hanya mencari makanan enak, namun juga pengalaman berkesan yang mereka dapatkan saat bersantap. Ada banyak tanda-tanda kecil yang bisa menentukan apakah sebuah restoran menawarkan pengalaman bersantap yang menyenangkan atau tidak, yakni mulai dari cita rasa hingga kualitas kebersihan. Berikut adalah tujuh tanda yang perlu kamu ketahui jika sebuah restoran berkualitas buruk.
Setiap restoran pasti memmperkerjakan satu atau dua orang yang berperan sebagai tuan rumah (host), yakni menyambut dan mengantarkan konsumen ke meja makan. Tugasnya tidak lebih dari mengantar konsumen hingga siap untuk memesan menu makanan, yang layanannya kemudian dialihkan ke pramusaji. Pekerjaan para host dianggap penting kareran mereka adalah wajah pertama yang ditemui konsumen dalam menilai kelayakan sebuah restoran.
Jika kamu masuk ke sebuah restoran, dan tidak melihat adanya sambutan, maka kmu mungkin berada di dalam restoran yang berkualitas buruk.
2. Pramusaji Lambat dalam Melayani Tamu
Photo Source: Possector.com
Pramusaji yang baik akan menyambut dengan ramah, dan langsung menawarkan menu pembuka dan minuman, setelah konsumen mendapat meja makan. Kalaupun sedang dalam kondisi sibuk, pramusaji seharusnya meladeni sekilas dan berkata "saya akan segera kembali sebentar lagi". Di restoran yang dikelola dengan buruk, tidak satu pun dari hal-hal ini terjadi, membuat konsumen merasa tidak dihargai.
3. Buku Menu Terlihat Kumuh
Photo Source: Trip Advisor
Seringkali konsumen tidak sengaja menemukan sisa makanan yang mengering di sela-sela buku menu, di mana ini bisa menjadi tanda bahwa sebuah restoran tidak menjaga dengan baik kualitas kebersihannya. Restoran seharusnya memastikan bahwa segala aspek terkecil harus diperhatikan, sehingga membuat nyaman konsumen sejak pertama datang.
4. Satu-Satunya yang Bersantap
Photo Source: Bucket List Journey
Jika melihat kondisi sekitar dan menyadari bahwa kamu satu-satunya yang bersantap, dan maka kamu berhak menduga bahwa restoran tersebut berkualitas buruk. Apalagi jika hal itu terjadi di jam-jam sibuk, dan makanan yang disajikan membuat dahi berkernyit karena rasanya, maka kamu sebaiknya segera pergi. Restoran itu bisa saja sedang mengalami masa kelamnya, yang membuat konsumen enggan datang.
Namun, jika kamu menemukan bahwa ternyata itu adalah tempat makan baru, dan makanannya tidak mengecewakan, maka kamu harus berlaku sebaliknya. Kamu perlu mempromosikannya di akun media sosialmu, dan biarkan orang-orang penasaran untuk datang mencoba.
5. Ditolak Duduk di Meja Makan yang Kamu Tunjuk
Photo Source: Leebro Pos
Tidak masalah jika alasannya karena sudah dipesan, namun sangatlah tidak bertanggungjawab jika ternyata pramusaji ngotot untuk menempatkamu di titik yang tidak kamu suka. Biasanya ini terjadi pada konsumen yang datang seorang diri, semisal seperti di restoran sushi. Kamu meminta duduk di meja makan, tapi diberikan di depan bar karena kamu "datang sendirian".
"Jangan mau menerimanya jika hal itu terjadi saat restoran sepi, itu sama saja kamu dilecehkan sebagai konsumen," ujar Gamberling mengingatkan.
6. Terlalu Banyak Menu yang Tidak Spesifik
Photo Source: Restaurant Engine
Sejatinya, tidak ada koki yang memiliki spesialisasi dalam segalanya. Namun, mereka dapat memilih beberapa di antaranya sebagai hidangan andalan. Namun, jika restoran memiliki banyak menu, tapi tidak ada yang direkomendasikan secara khusus, atau restoran seafood tapi memiliki menu daging sapi panggang, maka kamu perlu khawatir terhadap kualitasnya.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss