Qraved
Open in the Qraved app
OPEN
No. 1 Food App for Indonesia
Follow us
Log in to Qraved to connect with people who love food.

Follow Us

For fresh content everyday

Dining out? You can ask us for recommendations!

Click to chat+6221 292 23070Operational Hours: 11AM-2PM
Download The App

Tea Story: Dari Minuman Kaisar sampai Instrumen Politik

Tea Story: Dari Keperluan Santai hingga Politik1
shutterstock
Teh - sajian minuman yang dihasilkan dengan infusi antara air panas dengan dedaunan ini kerap kali ditemukan di setiap tempat yang kamu kunjungi. Dengan beragam jenisnya, kamu dapat menikmati varian teh yang sesuai dengan selera kamu, seperti Teh Hijau, Jasmine, Tubruk, dan jenis lainnya. Minuman sederhana ini menyimpan kisah yang amat panjang, hingga akhirnya dapat dinikmati awam dewasa ini. Sebelum penjabaran sejarah mengenai teh ini, bagi kamu yang belum memiliki Qraved App, segera download aplikasinya untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia kuliner.

Tea Story

2
Photo Source:  wikikombucha
Budaya meminum teh telah dimiliki oleh bangsa Tiongkok sejak 5.000 tahun yang lalu. Namun pada awalnya, penemuan teh menjadi legenda yang sangat terkenal. Legenda paling terkenal adalah cerita tentang Kaisar Shen Nung. Pada suatu hari, ketika Kaisar Shen Nung akan minum air mendidih, beberapa daun dari pohon yang menjuntai tertiup angin dan jatuh di panci berisi air mendidih tersebut. Sang Kaisar ingin tahu dan memutuskan untuk mencicipi air rebusan yang tidak menyerupai minuman tersebut. Kaisar menemukan air rebusan itu sedap dan menyegarkan tubuh.
Selain Tiongkok, ada beberapa negara lain yang juga menemukan teh sebagai minuman guna penyegaran tubuh, antara lain India dan Jepang. Legenda dari India menghubungkan penemuan teh dengan biarawan Bodhidharma. Kisah dimulai saat sang biarawan sangat kelelahan setelah mengakhiri pertapaannya selama 7 tahun. Dalam keputus-asaan dia mengunyah beberapa daun yang tumbuh didekatnya, yang dengan serta-merta menyegarkannya kembali. Hal serupa juga terjadi di Jepang yang mengangkat kisah mengenai seorang biarawan yang menemukan dedaunan untuk penyembuhan dan penyegaran tubuh.
Metode pembuatan teh dengan panci terbuka yang diperkenalkan oleh Kaisar Shen Nung terbukti setelah sekian lama waktu berjalan. Hal tersebut membutuhkan waktu 4.000 tahun sebelum metode pembuatan teh yang kerap dikenal sekarang dikembangkan.
Pada masa Dinasti Ming (1368-1644), bangsa Tiongkok mulai membuat teh dengan air mendidih. Dengan sedikit adaptasi, tempat penuang anggur tradisional dari Tiongkok yang menggunakan penutup menjadi teko teh yang sempurna.

English "chill" Tea

3
Photo Source:  daily.jstor.org
Pada awal abad ke-17, pedagang dari bangsa Belanda dan Portugis pertama kali memperkenalkan teh ke Eropa. Pedagang Portugis mengirimkan dengan kapal dari pelabuhan Macau, sedangkan pedagang Belanda membawanya dari Indonesia ke Eropa.
Pada periode tersebut, tak satupun yang menolong penjualan teh selain pelanggan dari keluarga kerajaan. Acara minum teh menjadi istimewa pada tahun 1662, ketika Raja Charles II dari Inggris menikah dengan Catherine dari Braganza, putri berkebangsaan Portugis dan penggemar teh. Catherine mengawali tradisi minum teh dalam istana dengan menggunakan mangkuk dan teko teh transparan buatan Tiongkok – dan segera para anggota istana lain mengikuti caranya.
Inggris terkenal sebagai negara yang maniak dengan teh. Bahkan mereka memiliki tradisi minum teh di sore hari atau dikenal dengan istilah Afternoon Tea. Teh telah menjadi gaya hidup yang amat melekat di Inggris untuk sekedar bersantai dan bercengkrama.

The Poli-tea-cs (Politics)

4
Photo Source:  www.turquoisetea.com
Teh juga memiliki peran besar dalam dunia politik, terutama dalam bidang diplomasi. Teh dinilai sebagai media yang tepat sebagai penyambung lidah untuk urusan politis. Mendiang Nelson Mandela menggunakan teh sebagai diplomasi untuk menghilangkan kasus rasialis yang terjadi di negaranya. Bahkan, akhir-akhir ini teh digunakan sebagai diplomasi pagi saat rapat paripurna DPRD.
Kisah panjang teh mengantarkan minuman fusi yang berasal dari Tiongkok ini kepada khalayak untuk dinikmati, hingga akhirnya teh tersebut berada di depan kamu saat ini sebagai pelepas dahaga setelah menyantap makanan.