Qraved
Open in the Qraved app
OPEN
No. 1 Food App for Indonesia
Follow us
Log in to Qraved to connect with people who love food.

Follow Us

For fresh content everyday

Dining out? You can ask us for recommendations!

Click to chat+6221 292 23070Operational Hours: 11AM-2PM
Download The App

Sama-Sama Lezat, Ini 3 Perbedaan Utama Wagyu Jepang dan Amerika!

Happy FerdianHappy Ferdian
perbedaan wagyu jepang dan amerika - Photo 1
savorjapan.com
Ketika berbicara tentang level tertinggi atas daging sapi berkualitas, satu nama yang kerap disebut adalah wagyu.
Berdasarkan sejarah, nama "wagyu" merujuk pada semua sapi potong di Jepang, dengan "wa" sebagai sebutan lain untuk Negeri Matahari Terbit Dan "gyu" yang berarti sapi. Namun, nama-nama yang berbeda dari jenis wagyu merujuk pada wilayah spesifik tempat ternak terkait dikembangbiakkan.
Karena diternakkan secara khusus, menjadikan wagyu punya jalur-jalur lemak (disebut marbling) yang memberi tekstur melted dan lembut saat dipanggang, serta mendorong kemunculan rasa gurih yang maksimal.
Belakangan, wagyu tidak hanya dominasi Negeri Sakura. Muncul beberapa opsi yang tidak kalah berkualitas dari beberapa negara, salah satunya Amerika Serikat (AS).
Hal di atas terjadi karena Jepang sempat mengizinkan ekspor jenis sapi tersebut pada dekade 1960-an hinggan 1970-an. Selama periode ini, peternak AS mengimpor sejumlah sapi hitam, yang kemudian diternakkan via sertifikasi ketat untuk spesies murni dan sedikit campuran.
Lalu, bagaimana cara membedakannya? Simak langkah-langkah cerdas berikut:
1. Cara Penilaian Kualitas
2
Photo Source:  Steakschool.com
Satu perbedaan penting antara daging sapi Wagyu Jepang dan Amerika sangat terkait dengan standar penilaian, yang mengatur bagaimana sapi harus dipelihara dan kualitas daging keseluruhan untuk dianggap otentik.
Di AS, American Wagyu Association, yang dibentuk pada 1990, berkomitmen menjamin bahwa Wagyu sesuai dengan standar ketat yang disepakati. Aturan ini sebagian besar didasarkan pada hasil dan kualitas daging secara keseluruhan, yang ditentukan oleh karakteristik seperti marbling, warna, tekstur, dan kualitas lemak.
Sementara di Jepang, asosiasi terkait telah mengembangkan teknologi kamera untuk secara objektif mengukur sifat-sifat tertentu seperti area dan bentuk tulang rusuk, warna daging dan lemak, serta marbling.
2. Teknik Kembang Biak
3
Photo Source:  Blackmorebee.com
Di Jepang, untuk menghasilkan daging Wagyu, diperlukan teknik pemeliharaan khusus, khususnya perhatian terhadap tingkat stres sapi. Karena itu, kondisi peternakannya harus sehat dan nyaman.
Selain itu, sapi juga harus diberikan pakan ternak bermutu tinggi, seperti misalnya campuran gandum dan jerami. Peternak juga harus memastikan bahwa kandang bersih dan sapi memiliki akses ke ruang terbuka yang cukup, plus diberikan beberapa perawatan berkualitas tinggi lainnya.
Walaupun kondisi ini mungkin dipenuhi di beberapa peternakan di AS yang memelihara sapi Wagyu atau silang, banyak yang tidak akan diatur secara intens seperti di Jepang.
Karena kondisi pemeliharaan ini sebenarnya sangat penting untuk kualitas daging, sedikit perbedaan dapat menghasilkan perubahan besar dalam kualitas antara Wagyu Jepang dan Wagyu Amerika.
3. Cita Rasa
4
Photo Source:  @primeangushouse
Karena umumnya daging sapi Wagyu asal Jepang bersifat otentik, maka cita rasanya cenderung tidak berubah dari aslinya. Oleh karenanya, tidak heran jika harga yang dibanderol cukup menguras kantong. Namun, hal itu sepadan dengan kualitas rasa yang dihasilkannya.
Sementara untuk versi Amerika, rasanya tidak jauh berbeda, sama-sama berkualitas. Hanya saja tingkat marbling-nya sedikit lebih rendah dibandingkan versi Jepang.
Di Jakarta, tempat terbaik untuk menikmati lezat daging sapi jenis ini adalah Prime Angus House. Restoran yang berlokasi di Plaza Indonesia ini punya beragam koleksi daging sapi impor berkualitas, termasuk Wagyu dari Jepang dan Amerika.
5
Photo Source:  @wira_handaya
Dua menu andalan yang harus banget kamu coba di sini adalah Wagyu Tenderloin 150 gram (Rp 817.000) asal Amerika yang benar-benar super lembut. Saat dipanggang, lelehan jaringan lemaknya memberikan sensasi gurih yang benar-benar menggoyang lidah karena saking enaknya. Sangat disarankan untuk menikmatinya dalam kondisi medium rare, agar didapat cita rasa maksimalnya.
Sementara untuk versi Jepang, tentu saja Japanese Beef 250 gram (Rp 1,5 juta) adalah yang paling recommended. Tekstur marbling-nya begitu sempurna, menyebar dengan cukup merata di seluruh dagingnya. Alhasil ketika dipanggang, itu akan membentuk tekstur juicy yang sangat menggoda selera. Yummy!
Jangan lupa juga untuk mem-follow Qraved Official Account (QOA) Prime Angus House dan temukan kupon makan gratisannya. Langsung aja klik di sini untuk follow QOA-nya!