8 Mitos Makanan Sehari-Hari yang Perlu Kamu Ketahui
Happy Ferdian
skinnyms.com
Masih sering terjadi kesalahpahaman di dapur, terutama mengenai bagaimana cara menyikapi makanan. Hal ini utamanya disebabkan oleh pro dan kontra terhadap mitos, yang mengaburkan pembatas antara fakta dan fiksi. Sementara beberapa mitos tidak lebih dari hal konyol, ada pula sebagian yang justru merusak kesehatan tubuh. Agar tidak salah dalam bersantap, berikut adalah penjelasan singkat dari tujuh mitos tentang makanan yang paling sering kita dengar setiap harinya.
1. Daging Putih Lebih Sehat daripada Daging Berwarna Gelap
Photo Source: Meat Blog
Adalah hal yang benar bahwa daging merah punya lebih banyak kalori dibandingkan daging putih, yakni perbedaannya hanya sekitar 30 kalori per porsi. Kalkun dan ceker ayam memiliki daging berwarna lebih gelap karena adanya senyawa mioglobin, yang membantu otot menyimpan oksigen untuk sumber tenaga bagi aktivitas berdurasi lama seperti terbang dan berlari. Meskipun sedikit lebih tinggi kalori, daging gelap memiliki lebih banyak zat besi, seng, dan vitamin lainnya daripada daging putih.
2. Makan Larut Malam Dapat Menaikan Berat Badan
Photo Source: Cnet
Mitos bahwa kamu harus makan lebih sedikit setelah mahari terbenam sejatinya telah berlangsung lama. "Jangan makan setelah jam delapan,” adalah saran umum yang diberikan kepada mereka yang mencoba menurunkan berat badan. Saat ini, para ahli gizi kontemporer mengatakan bahwa kalori tidak mengenal waktu, sehingga tidak masalah untuk menyantapnya kapan pun, asalkan pada porsi secukupnya. Kesalahpahaman ini mungkin muncul karena kalori dari camilan tengah malam, tidak bisa segera digunakan untuk beraktivitas seperti halnya di siang hari.
3. Menghindari Gluten Memiliki Manfaat Kesehatan
Photo Source: Emily Casey No
Kecuali jika kamu memiliki penyakit celiac atau sensitivitas gluten yang didiagnosis, tidak ada alasan khuhsus untuk memaksakan diri menyantap sajian bebas gluten. Orang dengan penyakit celiac tidak dapat makan makanan seperti gandum atau barley, karena gluten di dalamnya akan merusak usus kecil. Penyakit ini mempengaruhi sekitar satu persen dari populasi, sehingga gluten sangat aman (dan sehat) untuk 99% sisanya. Bahkan, penelitian telah menunjukkan bahwa menghindari gluten tidak memiliki manfaat kesehatan apapun, kecuali mereka yang terdiagnosis seperti penyakit celiac misalnya.
4. Semua Pengawet Makanan Buruk bagi Kesehatan
Photo Source: Serious Eats
Meskipun ada beberapa individu yang sensitif terhadap beberapa bahan pengawet seperti asam sulfit dan benzoat, orang-orang telah mengonsumsi senyawa ini selama berabad-abad, baik dari sumber alami maupun sintetis, dengan manfaat yang signifikan terhadap kualitas, ketersediaan, dan keamanan makanan. Meski begitu, pengawet sintetis dan alami tidak boleh digunakan secara berlebihan, karena dapat menyebabkan beberapa efek buruk bagi kesehatan tubuh.
6. "Multigrain" dan "Whole Grain" adalah Ketentuan yang Dapat Diubah
Photo Source: foodnetwork.com
"Multigrain" dan "butir utuh" memiliki arti yang berbeda dengan jenis karbohidrat lainnya. Makanan berlabel multigrain dibuat dengan lebih dari satu jenis biji-bijian, di mana produk sejenis lainnya diolah dar hanya satu jenis biji. Makanan multigrain cenderung memberi tekstur dan rasa yang lebih kaya, sementara makanan gandum utuh cenderung memberi lebih banyak serat dan sumber nutrisi alami. Jadi, memilih di antara keduanya lebih merupakan masalah preferensi pribadi.
7. Microwave Membuat Nilai Gizi Makanan Menurun
Photo Source: Parade.com
Sejak lama, banyak orang meyakini bahwa kejutan listrik di dalam tabung microwave, berisiko menurunkan kadar gizi dalam makanan. Namun dalam kenyataannya, hal ini tidak sepenuhnya benar. Microwave, jika digunakan sebagai alat menghangatkan makanan berkuah, sebenarnya adalah salah satu metode persiapan yang paling sehat. Cara memasak terbaik untuk mempertahankan nutrisi dalam makanan membiarkan terpapar panas untuk waktu singkat, jumlah air yang minimal digunakan saat mengukus, dan makanan diolah dengan cepat, di mana semua hal tersebut bisa dilakukan dengan microwave. Bahkan, memanaskan makanan dengan microwave bisa mempertahankan lebih banyak vitamin dan mineral, di bandingkan hampir semua metode memasak lainnya.
8. Menghindari Telur Karena Mengandung Banyak Kolesterol
Photo Source: skinnyms.com
Kuning telur identik dengan kandungan kolesterolnya yang tinggi. Tapi, tahukah kamu kalau itu hanya mitos semata. Telur tidak menyebabkan seseorang mempunyai kolesterol yang tinggi. Bahkan, telur merupakan sumber nutrisi yang mengandung banyak zat bermanfaat, seperti zat besi, vitamin D, seng, dan zeaxathin.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss