7 Dampak Mengonsumsi Jengkol dan Kopi Secara Bersamaan
Happy Ferdian
Batam Pos
Apa yang menjadi kesamaan antara kopi dan jengkol? Jawabannya adalah: sama-sama menjadi konsumsi favorit masyarakat Indonesia. Kopi, sejak lama diasosiasikan sebagai minuman pembangkit semangat, yang cocok diseruput di jam kapanpun. Sedangkan jengkol, meski terkenal memiliki bau kurang sedap, namun termasuk disukai banyak penikmat kuliner karena rasanya yang unik, apalagi jika diolah sebagai semur atau balado. Namun, bagaimana jika kopi dan jengkol dikonsumsi secara bersamaan? Apakah ada efek tertentu? Apakah aman bagi kesehatan tubuh?
Mengutip dari laman Halosehat.com pada Rabu (4/7/2018), termyata mengonsumsi kopi dan jengkol secara bersamaan, memiliki dampak positif dan negatif. Apa saja keseluruhan dampak tersebut? Cek selengkapnya di bawah ini.
Menghilangkan bau mulut
Photo Source: Merdeka.com
Manfaat ini bekerja jika kamu menyeruput kopi setelah menyantap jengkol. Gunakan kopi hitam, yang merupakan racikan kopi orisinal, sehingga memiliki kandungan manfaat yang lebih banyak dibandingkan olahan lainnya. Disebut mampu menghilangkan bau karena memang sifat asli kopi sebagai penetralisir bau.
Membuat lebih percaya diri
Photo Source: Tribun Sumsel
Berkaitan dengan penjelasan di poin sebelumnya, bahwa kopi hitam mampu menetralisir bau setelah menyanyap jengkol. Hal ini berarti kamu pun menjadi lebuh percaya diri untuk berbicara ke orang lain, karena aroma napas sudah ternetralisir dengan baik. Jadi, tidak perlu lagi “jaga image” ketika hendak menyantap jengkol. Selama ada kopi hitam, urusan beres seketika.
Menurunkan risiko diabetes
Photo Source: Tribun Sumsel
Jengkol merupakan salah satu makanan yang kaya akan gula, sehingga berpptensi menaikkan kadar insulin dalam darah setelah menyantapnya. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes. Namun jika kamu menyeruput kopi setelah menyantap jegkol, maka kandungan yang dimilikinya akan memproses glukosa di dalam tubuh, yang bermanfaat menekan risiko peradangan dan menghambat naiknya kadar insulin.
Menyebabkan anemia
Photo Source: Merdeka.com
Tahukah anda ternyata mengonsumsi kopi setelah anda mengonsumsi makanan juga dapat menyebabkan seseorang terkena anemia. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan kadar zat besi yang terdapat di dalam peredaran darah, di mana disebabkan oleh kandungan kafein yang tinggi pada kopi. Untuk itu, disarankan memberi jeda dalam mengonsumsi kopi dan mengonsumsi makanan-makanan atau mengonsumsi jengkol.
Menyebabkan dehidrasi
Photo Source: Tempo.co
Mengonsumsi kopi juga dapat menyebabkan seseorang dehidrasi, terutama yang memiliki kandungan gula berlebih. Untuk itu, sebaiknya konsumsi kopi yang memiliki sedikit kadar gula, apabila menyeruputnya sesudah menyanta jengkol. Selain itu, berikan pula jarak konsumsi minimal dua jam antara pasca-santap jengkol dan mulai minum kopi.
Berkurangnya penyerapan zat besi
Photo Source: Tanjung Pura Times
Kandungan tinggi kafein yang terdapat di dalam kopi membuat berkurangnya kadar penyerapan zat besi dalam tubuh. Untuk itu, usahakan menghindari menyeruput kopi setelah menyantap makanan, termasuk jengkol. Jika tubuh kekurangan asupan zat besi --dan juga magnesium-- maka akan berdampak pada menurunnya fungsi metabolisme tubuh.
Membuat badan menjadi lemas
Photo Source: Rilitas.com
Sebenarnya tidak ada kaitan langsung antara menyantap jengkol dan menyeruput kopi, bisa memicu badan lemas. Hanya saja, perpindahan cepat antara asupan kandungan senyawa yang dimilik oleh jengkol, ke senyawa yang dimiliki oleh kopi, membuat tubuh kaget, sehingga menjadikan metabolisme terhambat. Inilah yang menjadi alasan di balik mengapa seseorang bisa tiba-tiba lemas ketika menyeruput kopi pasca-menyantap jengkol.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss