Qraved
Open in the Qraved app
OPEN
No. 1 Food App for Indonesia
Follow us
Log in to Qraved to connect with people who love food.

Follow Us

For fresh content everyday

Dining out? You can ask us for recommendations!

Click to chat+6221 292 23070Operational Hours: 11AM-2PM
Download The App

Wine: Sebuah Pengantar

Sigit PrasetyoSigit Prasetyo
Wine: Sebuah Pengatar1
enterpreanur
Bagi mereka yang awam, semua wine itu (mungkin) terkesan sama saja. Tak ada bedanya antara satu wine dengan wine yang lainnya. Cukup beralasan, memang. Karena, wine punya presentasi yang mirip-mirip. Selain itu, wine juga bukan minuman yang sangat mudah ditemui di Indonesia. Tapi, permasalah tentang mengenai pengetahuan soal wine ini sebenarnya tak hanya terjadi di Indonesia saja. Pun begitu di Eropa sana, yang notabene orang-orangnya intens mengkonsumsi wine. Banyak juga orang Eropa yang tak tahu-menahu soal wine. Bagi mereka, wine yang baik adalah wine yang berumur puluhan tahun atau mungkin ratusan. Padahal, kenyataannya tak semuanya begitu. Ada juga wine yang sudah berumur namun rasanya justru kalah dari wine yang baru berumur dua atau tiga tahun saja. Semua tergantung pada letak geografis, anggur yang digunakan, dan juga proses frementasi saat wine itu dibuat. Permasalah itulah yang kemudian Qraved sengaja menyusun artikel ini. Sebuah pengatar. Begitu judul yang tertera di atas. Dan memang itulah maksut dan tujuan Qraved membuat tulisan ini: membuat pengatar tentang jenis-jenis wine.    

1. Red Wine

2
Photo Source:  enterpreanur
Secara umum, wine adalah suatu minuman yang dibuat dari frementasi buah, terutama buah anggur. Dalam proses frementasinya, buah anggur yang ada kemudian dihancurkan kemudian dicampur dengan yeast. Dalam proses inilah gula yang ada pada buah anggur akan berubah menjadi alkohol. Itulah sebabnya, wine digolongkan sebagai minuman yang beralkohol ataupun memabukkan meskipun berasal dari buah-buahan. Di Indonesia, jenis wine yang satu ini acap kali diasosiasikan sebagai anggur merah. Sampai batas tertentu, hal tersebut memang benar adanya. Karena jika diterjemahkan secara harfiah, red wine akan berarti anggur merah. Tapi, yang perlu digarisbawahi, red wine itu tak melulu berasal dari buah anggur merah saja. Ada pula yang berasal dari anggur hitam. Wine jenis ini biasanya mengalami proses frementasi dua kali. Yang pertama, anggur akan direndam selama kurang lebih dua minggu untuk mendapatkan ekstraksi warna dan juga rasa tanin. Sedangkan proses ekstraksi yang kedua, atau Malolastisc Fermentation. Yaitu proses fermentasi dengan cara menyimpan wine dalam oak barrel selama 8-24 minggu untuk mendapatkan tambahan rasa pada wine.

2. White Wine

3
Photo Source:  Remedy Health Care
Orang mungkin berpendapata kalau proses pembuatan red wine dan white wine itu sama saja. Padahal, hal itu salah besar. White wine, biasanya, hanya melewati satu proses fermentasi saja. Dan proses fermentasi itu biasanya berdurasi selama 16 pekan. Setelah itu barulah wine disimpan selama kurun waktu tertentu, lalu disortir. Hingga pada akhirnya masuk proses pembotolan.

3. Rose Wine

4
Photo Source:  The Wine Curmudgeon
Ada sebagian orang yang beranggapan bahwasanya rose wine adalah wine yang dibuat menggunakan bahan dasar mawar. Padahal tidak demikian adanya. Wine ini juga terbuat dari buah anggur (merah). Bedanya, wine ini hanya melalui proses fermentasi yang sebentar, sekitar 2-3 jam saja. Kalau white wine dan rose wine menggunakan daging buah anggur, tidak demikian dengan rose wine. Wine ini dibuat tanpa menghilangkan kulit buah anggur terlebih dahulu. Setelah melalu proses fermentasi yang singkat tersebut, kemudian anggur dipisahkan. Warna merah --yang mirip dengan warna mawar-- sebenarnya merupakan hasil sentuhan kulit anggur dalam proses fermentasi. Secara rasa, rose wine ini juga berbeda dengan red wine ataupun white wine. Body yang tipis dan karakternya yang samar adalah ciri khas wine jenis ini.

4. Dessert Wine

5
Photo Source:  Oak Creek Vineyards
Jenis wine inilah yang sering disajikan dalam fine dinning. Wine yang punya kadar alkohol yang rendah namun punya kadar gula lebih tinggi ketimbang red/white wine. Wine jenis ini terbuat dari frementasi anggur putih --yang sudah matang-- yang belum selesai. Dimana yeast belum sepenuhnya bercampur dengan kadar gula yang ada pada buah anggur.

5. Champagne

6
Photo Source:  Wine Enthusiast Magazine
Mungkin orang lebih familiar dengan champagne, yang berupa minuman, ketimbang Champagne, yang merupakan nama daerah di timur laut Paris. Ya, champagne adalah wine yang terbuat dari anggur putih yang menggunakan tambahan soda ataupun alkohol dalam proses fermentasinya. Karenanya, tak heran, kalau wine jenis ini punya nama lain, sparkling wine. Sebenarnya, champagne yang asli, adalah wine yang dibuat dan menggunakan anggur dari daerah Champagne, Perancis. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak juga produsen wine --terutama Amerika-- yang memproduksi wine, meski tak menggunakan anggur dan dibuat di Champagne.

6. Port Wine

7
Photo Source:  www.lanatra.nl
Sama halnya dengan champagne, port wine yang asli adalah wine yang diproduksi di Douro Valley, Porto, Portugal sana. Dan jika ada port wine-port wine lainnya, yang bukan hasil produksi Duoro Velley, sebenarnya itu bukan port wine. Port wine ini termasuk dalam dessert wine. Proses pembuatannya juga relatif sama. Yang kemudian membedakan adalah penggunaan spirit untuk menghentikan proses fermentasi wine-nya. Sehingga meningkatkan kadar alkohol secara drastis dan kemudian menjadikan kadar gulanya turun.