Spot ngopi satu ini didominasi dengan warna kayu yang memberikan kesan nyaman dan bikin betah. Avocado Coffee yang dibanderol dengan harga Rp 35 ribu di sini menjadi menu yang wajib kamu pesan. Topping ice creamnya cocok banget buat kamu yang tidak begitu suka kopi pahit.
Tempat ngopi ala nak anak Binus dan Milenials pengabdi kafein
Waktu itu malam, sekitar jam 9. Sehabis kuliah kelas malam, temanku berkata, hey bro bantuin guee dong, gue pengen nanya - nanya javascript. Ya javascript, bahasa pemrograman yang sedang populer saat ini.
Kami pun mencari tempat yang memiliki wifi dan buka hingga tengah malam. Setidaknya kami butuh 2 jam untuk bertukar pikiran dan menyelesaikan masalahnya. Kuingat dekat binus pernah kudapati sebuah kedai kopi bernama Coteca. Tapi kuragu sampai kapan ia buka. Setelah kucari infomasi di internet, akhirnya kutahu bahwa ia buka hingga jam 12 malam.
Kami pun langsung berboncengan dengan motot menuju coteca. Sesampainya di sana, kudapati interior rustic ala ala kedai kopi yang digandrungi milenials. Kupesan segelas es kapucino dan teh hangat untuk temanku. Temanku programmer, namun tak suka kopi. Hmm, sebuah anomali bagiku, tapi terserahlah itu pilihan hidupnya.
Kupesan pula popcorn chicken dan french fries untuk menemani ngopi dan diskusi.
Tak lama setelah diskusi dimulai, segelas cappucino datang dengan secangkir teh. Manis cappucinonya pas menurutku, temanku juga tidak complain mengenai tehnya, kurasa rasanya cukup nikmat juga.
Mas - mas waiter pun tak lama datang kembali dengan membawa chicken popcorn. Nikmat sekali rasanya menikmati ayam goreng dipotong kecil kemudian dibalut tepung dan digoreng... Renyah, crunchy, semua jadi satu. Akan tetapi french friesnya datang agak lama, tak apalah mungkin mereka harus mendefreeze kentang beku agar hangat dan renyah ketika digoreng.
Overall, good lah cuma better kalo pelayanannya lebih cepat lagi. Good luck coteca!