Bukan hanya dengan alasan biar kenyang atau demi kesehatan, bagi beberapa orang, ritual makan juga jadi ajang mencari kepuasan jiwa. Bahkan ada juga ungkapan dari seorang jurnalis kenamaan zaman dulu, Dorothy Day yang bilang “Food for the body is not enough, there must be food for the soul”. Mungkin itu juga yang jadi alasan kenapa banyak orang yang rela “menderita” demi memuaskan hasrat menyantap makanan favorit. Termasuk beberapa penikmat kuliner keranjingan malahap menu-menu pedas.
Merasa nggak mau kalah dan tertantang untuk mencari spot-spot kedai yang menjual makanan pedas, Qraved pun menelusuri kawasan Bendungan Hilir atau yang lebih akrab disebut Benhil. Di antara deteran tempat makan terkenal seperti Mie Seulawah, Bopet Mini, dan juga RM Padang Surya, terselip juga kaki lima pinggir jalan yang terkenal dengan racikan sambal pedasnya yang selalu sukses bikin pengunjungnya banjir keringat. Dan berhubung yang didatangi adalah spot makanan pedas, liputan kuliner yang biasanya hanya satu hari, akhirnya dibagi jadi dua hari supaya kondisi perut aman.
Sambal Pedas Kacang Mede
Photo Source: Ayam Gepuk Pak Gembus
Photo Source: Ayam Gepuk Pak Gembus
Mesti ekstra sabar dan butuh perjuangan untuk mencicipi dahsyatnya sambal di kedai Ayam Gepuk Pak Gembus. Berlokasi beberapa langkah dari Goodkop, saat baru buka warung tenda ini sudah tampak antrean panjang, baik itu pengunjung juga driver ojek online. Daripada bosan menunggi lama, Qraved pun berdiri di dekat deretan pelayannya yang sibuk menggoreng lauk, mengulek sambal, juga menyiapkan pesanan, sembari sesekali bertanya.
Dari pengamatan kami, racikan sambalnya memang agak beda dari tempat-tempat lain karena diracik bukan hanya dengan bawang, tapi juga kacang mede dan tambahan minyak khusus. Buat yang nggak doyan kacang mede, bisa juga pesan sambal bawang saja. Intinya, jenis sambal dan level kepedasannya bisa disesuaikan dengan kemampuan lidah. Kalau yang mau aman alias nggak terlalu suka pedas, bisa request sambal original yang didominasi kacang mede saja. Ya, paling-paling ditambah cabai rawit dalam jumlah minimal. Tapi itu nggak berlaku buat Qraved, karena kami sengaja pesan sambal super pedas.
Yang ditunggu-tunggu pun muncul setelah hampir setengah jam penantian. Seporsi paha ayam gepuk plus tempe goreng yang menyatu dengan sambal pedasnya siap disantap. Sekali dua kali suapan masih menikmati dengan santai, berikutnya, mata sudah mulai berair, dan dahi sudah mulai basah dengan keringat. Pedas gurihnya sambal terasa pas. Meski lumayan pedas, tapi memang nggak sepedas rasa Indomie Abang Adek yang level pedes mampus. Dan karena itu juga kami bisa menyantapnya dengan lumayan santai sampai habis. Harganya pun cukup bersahabat, ayam gepuk plus nasi putih dan sambal cuma Rp19 ribu, bisa nambah lagi nasi dan sambalnya. Tapi kalau kamu pesannya nasi uduk, ketentuan tambah nasi gratis tidak berlaku.
Dalam situasi harga cabai yang lagi melambung tinggi, apa mereka nggak rugi? “Wah, itu sudah risiko penjual. Yang penting pelanggan puas dan mereka selalu balik lagi. Dan walaupun lagi mahal kami tetap pakai cabai rawit merah, biar rasa nggak berubah!” jelas salah satu asisten penjualnya. Buat kamu yang mau makan ke sini, warung tenda ini buka dari jam 5 sore sampai jam 2 pagi. Tapi kalau lagi ramai banget, tentu bisa lebih cepat tutupnya.
Photo Source:
Sambal Terasi a ala Jawa Timur
Di sudut jalan yang beda, tepatnya di sekitar gerai PHD Benhil, ada juga kedai Lamongan 35 Benhil yang terkenal dengan sambal khas Jawa Timurannya. Beda sambalnya ada pada jenis terasi atau balacannya yang cukup mendominasi dan menyatu sempurna dengan ulekan cabainya yang penyajiannya diletakkan langsung dengan cobek tanah liatnya.
Soal sensasi pedas, sama seperti seperti di Ayam Gepuk Pak Gembus, tingkat kepedasan sambalnya pun bisa dipesan. Mau pilih standar, pedas, atau super pedas, tinggal bilang. Bingung dengan lauknya? Nggak cuma ayam goreng, warung tenda yang sudah buka di Benhil sejak 1999 ini juga menyediakan jengkol goreng, petai, cumi asin, ikan asin, lele, bawal, bebek, juga ati ampela. Untuk harga pun cukup miring, yaitu sekitar Rp 17 ribu pakai ayam plus nasi.
Photo Source: Lamongan 35 Benhil
Photo Source: Lamongan 35 Benhil
Photo Source: Lamongan 35 Benhil
Photo Source: Lamongan 35 Benhil
Hampir mirip dengan kedai Lamongan 35, kamu juga bisa merasakan cita rasa sambal Jawa Timuran di Ayam Penyet Pak Kumis. Warung tenda yang sudah ada sejak tahun 90-an ini juga memberikan keleluasaan pada pengunjung untuk memesan sambal dengan beberapa level kepedasan. Perbedaan dari sambal di kedai Lamongan 35 mungkin dari jumlah terasinya yang nggak terlalu dominan. Tapi untuk soal jumlah cabai yang mau diulek di cobek, para pembeli bisa request langsung. Untuk soal harga, terbilang hampir sama, kisaran Rp 17 ribu untuk nasi plus ayam penyet.
Photo Source: Ayam Penyet Pak Kumis
Photo Source: Ayam Penyet Pak Kumis
Sambal Setan Khas Cirebon
Setelah lebih dari 10 tahun beroperasi, tempat ini tentu sudah nggak asing lagi bagi penikmat kuliner pedas. Awal kali buka, Warung Sambal Setan Bu Mut ini berlokasi di dekat rusun Benhil 2. Tapi berhubung di sana makin ramai, pemiliknya pun memutuskan buka cabang di sekitar jalan Benhil, tepatnya nggak jauh dari gerai PHD. Di sini pun nggak kalah ramai. Dari salah satu pengunjung yang sering makan di sini, dia mengaku ketagihan dengan racikan sambalnya yang memang luar biasa pedesnya. Sensasi bawang dan tomatnnya pun terasa pas, nggak berlebihan sehingga dominasi cabainya yang lebih banyak bicara. Soal pilihan lauk, selain ayam dan tahu tempe yang biasa ada di warung penyet lain, pembeli juga bisa mendapatkan lele, ikan asin, cumi, jengkol, cumi asin, bawal, mujair, juga ikan mas. Dan untuk melengkapi pesanan, menunya tidak hanya ditambah sambal atau lalapan, tapi juga kangkung rebus.
Photo Source: Sambel Setan Bu Mut
Photo Source: Sambel Setan Bu Mut
Photo Source: Sambel Setan Bu Mut
Photo Source:
Tapi sayangnya, saat sekali Qraved makan di cabangnya yang di Jalan Benhil, Qraved kebagian sambal yang bukan dari cabai rawit merah, tapi diracik dari cabai rawit ijo. Masih terasa pedas dan gurihnya, cuma memang kurang terasa nendang. Dan bicara soal kuliner pedas, dari masa ke masa peminatnya sepertinya nggak pernah surut. Sekalipun cukup menantang dan bahkan kadang juga berisiko, tetap saja pengila makanan ini nggak kapok-kapok, malah bisa dibilang kecanduan, mengingat yang mereka cari adalah kepuasan.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss