Logikanya, berpuasa bakal bikin berat tubuh turun. Tapi anehnya, dalam beberapa kasus, bukan badan langsing yang didapat, melainkan tubuh malah berat tubuh mendadak naik. Apakah kamu pernah mengalaminya? Jika ya, mungkin kamu telah melakukan lima kesalahan seperti yang ada dalam ulasan berikut ini.
Kalap
Photo Source: @reporterjahil
Setelah belasan jam menahan lapar dan haus, tak jarang waktu berbuka puasa atau sahur dipakai untuk “membalas dendam”. Padahal, perilaku ini tidak dibenarkan. Makan dengan porsi secukupnya merupakan kunci utama untuk membuat jarum timbangan tidak merangkak naik saat bulan Ramadan.
Konsumsi makanan manis
Photo Source: @hungryfever
Orang Indonesia umumnya memiliki kebiasaan untuk mengawali waktu berbuka puasa atau sahur dengan makanan atau minuman manis, seperti kolak atau teh manis. Tetapi sebenarnya, hal tersebut tidak akan membuat otak merasa puas sehingga selalu muncul keinginan untuk terus makan sekalipun sudah banyak kalori yang masuk ke dalam tubuh. Sebagai gantinya, kamu dapat mengonsumsi makanan manis yang lebih sehat, seperti kurma dan jus buah, untuk menaikan kadar gula darah setelah belasan jam berpuasa.
Kebanyakan makan berlemak
Photo Source: @warungdaun_mlg
Bukan lagi menjadi rahasia bahwa makanan berkalori tinggi, seperti gorengan dan makanan bersantan, dapat membuat berat badanmu melonjak drastis. Oleh sebab itu, pastikan kamu mengurangi konsumsi makanan berlemak serta perbanyak buah dan sayur saat berbuka puasa atau sahur agar berat badan tetap terjaga.
Mengurangi aktivitas fisik
Photo Source: @af85
Selama bulan Ramadhan, penunai ibadah puasa seringkali tidak mengimbangi konsumsi makanan dengan aktivitas fisik. Mayoritas masyarakat memilih untuk makan sebanyak-banyaknya saat sahur atau berbuka puasa dan mengurangi aktivitas fisik agar puasa tak terasa terlampau berat. Padahal, olahraga ringan tetap harus dilakukan saat berpuasa agar tak membuat lemak tertimbun dalam tubuh.
Mengunyah terlalu cepat
Photo Source: @jcobb503
Dilansir dari Vogue, kenaikan berat badan saat bulan Ramadan dapat terjadi akibat gangguan pencernaan yang disebabkan oleh aktivitas mengunyah makanan yang terlalu cepat. Pencernaan yang buruk membuat tubuh tidak bisa melakukan proses metabolisme dengan baik sehingga menurunkan tingkat pembakaran kalori yang menyebabkan timbunan lemak berlebih dan kelelahan.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss