Tidak hanya berbagi angpao, kemeriahan Imlek juga diwarnai dengan tradisi bersulang dengan Yee Sang. Salad yang melambangkan kemakmuran ini yang terdiri dari buah, sayuran, dan juga ikan. Kira-kira bagaimana asal-usul munculnya Yee Sang ini ya?
Budaya Masyarakat Tionghoa Peranakan
Photo Source:
Konon, tradisi mengonsumsi Yee Sang merupakan tradisi yang biasa dilakukan oleh keturunan Tionghoa peranakan. Meskipun tradisi ini tidak terlalu banyak dilakukan di Hong Kong, namun Yee Sang cukup terkenal di Malaysia, Indonesia dan Singapura. Yee Sang sendiri dikenal sebagai sebuah makanan yang menyimbolkan kemakmuran. Maka, orang juga banyak menyebutnya dengan prosperity salad. Hidangan Yee Sang sendiri dipercaya sudah ada sejak 1500 tahun lalu di kawasan pantai selatan China, khususnya wilayah Chaozou dan Shantou saat pemerintahan Dinasti Song. Awal munculnya ide makanan ini adalah karena banyaknya makanan yang tersisa, seperti kerupuk, lobak merah dan putih, jeruk bali, dan makanan lainnya saat perayaan tahun baru China. Karena tidak mau makanannya terbuang sia-sia, maka mereka mencampurkan semua makanannya menjadi satu dengan menambahkan beberapa bumbu seperti minyak jagung, jahe, dan bumbu lain agar dapat menambah rasa. Dan memang benar adanya, makanan ini memiliki rasa yang unik dan dipercaya dapat memberikan kemakmuran pada masyarakat sekitar.
Cara Menghidangkan Yee Shang
Makanan ini terdiri dari irisan daging ikan salmon yang dicampur dengan potongan sayuran segar. Penggunaan ikan sebagai salah satu bahan yang harus ada dalam Yee Sang bukan tanpa alasan. Dalam kepercayaan orang Tionghoa, ikan melambangkan kemakmuran, mereka menganggap bahwa jika makan ikan pada saat tahun baru maka mereka akan memiliki cukup rejeki untuk satu tahun kedepan. Yee Sang ini biasanya akan dinikmati saat malam tahun baru. Namun, kita tidak bisa menikmatinya secara langsung, karena ada beberapa urutan dan tata cara yang harus kamu lakukan. Ada beberapa doa yang harus diucapkan saat mencampur dan mengaduk seluruh bahan. Mengaduknya pun harus menggunakan sumpit dan diangkat tinggi-tinggi sambil mengucapkan kata 'Lo Hei Lo Hei', yang berarti "Raup itu". Masyarakat Tionghoa percaya bahwa dengan mengaduk Yee Sang tinggi-tinggi melambangkan tingginya keberuntungan di tahun baru. Setiap bahan yang digunakan dalam Yee Sang memiliki makna yang berbeda. Ikan sebagai simbol keberlimpahan, pangsit sebagai simbol emas karena warnanya yang keemasan, wortel sebagai simbol keberuntungan, dan irisan lobak sebagai simbol awet muda.
Meletakkan Yee Sang di Meja
Selain itu, ada juga doa yang harus diucapkan pada saat menghidangkan Yee Sang di meja makan, yaitu 'Gong xi fa cai shi ru yi' atau kalimat 'fat cai yi sen' yang artinya "Yee Sang kemakmuran". Begitu pula saat memeraskan jeruk di atas ikan, orang akan mengucapkan kata "Ta ci ta li" yang artinya "Semoga kebersamaan dan ketenteraman selalu ada di keluargamu". Hal ini dikarenakan ikan disimbolkan sebagai simbol keberlimpahan. Begitu pula saat menaburkan bumbu ke atas Yee Sang, kata-kata yang harus diucapkan adalah 'Fung thiaw yi sun' yang artinya "Semoga kamu selalu diberi kemudahan dan kelancaran dalam hidup". Mengucapkan kata 'Yu man fu thien' saat menambahkan minyak jagung ke atas Yee Sang. Doa ini memiliki arti " Semoga kekayaanmu selalu bertambah". Kemudian mengucapkan 'Thien thien mie mie' saat menuangkan saus buah plum, yang artinya "Semoga kedamaian dan kebahagiaan selalu menyertai". Meletakkan pangsit sambil membaca kalimat, 'Wang cin man ti' atau yang artinya "Semoga kehidupan terus berkilau bagai emas,". Terakhir, mengucapkan kata 'Hong ying tang tho' yang artinya "Semoga keberuntungan selalu menyertaimu," saat meletakkan jahe di atas Yee Sang. Buat kamu yang ingin menikmati menu Yee Sang, kamu bisa datang ke restoran Sailendra juga Fook Yew.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss