8 Tradisi Menjelang Rayakan Imlek

Hari Raya Imlek merupakan istilah umum, yang dalam bahasa Tiongkok disebut juga sebagai Chung Ciea yang berarti Hari Raya Musim Semi. Pada masa lampau, Negeri Tiongkok ini dikenal sebagai sebuah negara agraris, dimaa sesaat setelah musim dingin berlalu, masyarakat mulai melakukan kegiatan bercocok tanam dan panen. Sehingga saat musim panen tiba yaitu saat Musim Semi, seluruh masyarakat merayakan nya dan mengucapkan Gong Xi Fa Cai, kepada keluarga, teman dan kerabat.

Perayaan Imlek mulai dikenal sejak jaman Dinasti Xia, yang kemudian dibawa oleh para perantau ke penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Nah, ternyata dalam persiapan Imlek ini, bangsa Tiongkok memiliki berbagai macam tradisi unik untuk mempersiapkan hari bahagianya.

Rumah merupakan salah satu esensi terpenting dalam sebuah keluarga. Menjaga kebersihan rumah, berarti juga menjaga kebersihan dan kesehatan penghuninya. Menyapu atau membereskan rumah agar tidak berantakan atau kotor dianggap sebagai simbol "menjaga rumah atau membersihkan rumah dari kesialan". Diharapkan, dengan keadaan rumah yang bersih, maka ada ruang yang cukup untuk menampung keberuntungan loh!

Setelah rumah dibersihkan, mereka harus meletakkan sapu dan peralatan bersih-bersih lain dari jangkauan. Karena ternyata,tidak diperbolehkan untuk mereka menyapu rumah saat hari pertama tahun baru. Hal ini dihindari agar mereka tidak mengusir keberuntungan yang hadir saat Imlek.

Imlek memang sangat identik dengan warna merah. Kenapa? selain menjadi simbol keceriaan dan kebahagiaan, orang Tionghoa mempercayai warna merah ini dapat mengusir nian. Nian merupakan makhluk buas yang hidup di dasar laut atau gunung, dan biasa nya muncul saat musim semi.

Kedatangan monster ini dipercaai akan mengganggu manusia, terutama anak kecil. Salah satu cara mengusir monster ini adalah dengan meletakkan banyak pernak pernik bernunsa merah di sekeliling rumah.

Mie, kue keranjang, kue mangkok, Yu Sheng maupun jeruk merupakan ciri khas dari perayaan Imlek. Makanan-makanan seperti kue keranjang dan kue mangkok ini akan disajikan diatas nampan dan membentuk segi 6 ataupun segi 8.

Setiap makanan yang disajikan memberikan arti khusus, yang dapat membawa kehidupan keluarga ke arah yang lebih beruntung seperti umur yang panjang, rezeki yang berlimpah dan juga terjaga dari hal-hal jahat.

Mie memiliki arti yang dekat dengan umur panjang dan rezeki, katanya, jika kamu mengigit atau memutus mie, maka akan memperpendek usia atau memotong rezeki.

Sedangkan ikan bandeng yang biasa disantap saat imlek tidak diperbolehkan untuk membalik ikan atau mengambil daging ikan yang berada dibagian bawah. Kita juga dianjurkan untuk tidak menghabiskan ikan tersebut dan menyisakan nya untuk dinikmati esok hari. Masyarakat Tionghoa mempercayai bahwa hal ini melambangkan nilai-nilai surplus untuk tahun yang akan datang.

Bagi anggota yang masih lajang, Imlek akan menjadi hal yang paling ditunggu-tunggu. Hal ini disebabkan, saat Imlek mereka akan banjir uang karena anggota keluarga yang sudah menikah diwajibkan untuk memberikan angpao.

Angpao ini biasanya diisi dengan sejumlah uang. Tidak ada penentuan khusus untuk berapa jumlah uangnya, yang pasti tidak boleh diisi dengan uang logam. Bagi-bagi angpai ini dipercayai juga akan memperlancar rezeki orang yang bersangkutan.

Uniknya, bubur ini dianggap sebagai simbol kemiskinan. Itu sebabnya, pantang hukumnya bagi kaum Tionghoa untuk mengkonsumsi atau menyediakan bubur sebagai salah satu hidangan Imlek.

Barongsai atau naga ini merupakan lambang dari kebahagiaan dan kesenangan. Tarian-tarian yang ditampilkan oleh naga ini dipercayai menjadi salah satu pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan serta dapat mengusir roh jahat.

Pertunjukan ini sangat diminati banyak pengunjung karena dapat memamerkan beberapa teknik yang jaw dropping.

Seperti tahun baru pada umumnya, kembang api merupakan salah satu spotlight dari acara Imlek. Suara gaduh yang dihasilkan dari percikan kembang api ini dipercaya dapat membuat makhluk nian ketakutan.

Selain itu, membakar petasan atau kembang api tepat di hari raya Imlek dipercayai daat mengusir nasib-nasib buruk di tahun sebelumnya. Sehingga, tahun baru dapat menjadi tahun yang lebih baik dan lebih bahagia.