6 Kandungan Berbahaya yang Tersembunyi pada Susu Kedelai
Happy Ferdian
kata.co.id
Banyak orang salah kaprah tentang manfaat sehat dari susu kedelai, karena sejatinya tidak lebih baik dari hasil produk fermenstasi, seperti tahu dan kedelai misalnya. Menurut penelitian The Cancer Council of New South Wales, Australia, ditemukan fakta bahwa penderita kanker konsumsi makanan berbahan dasar kedelai, berisiko mempercepat pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh. Pada produk olahan kedelai non-fermentasi, terdapat beberapa kandungan zat yang diyakini buruk bagi kesehatan, seperti beberapa di antaranya adalah:
1. Goitrogen
Photo Source: Just Fun Facts
Zat ini dapat menganggu fungsi tiroid, yang bahkan dapat mengacu pada risiko kanker kronis. Hal ini akan berdampak lebih buruk pada mereka yang memiliki riwayat gangguan hormon, karena jika kadar isoflavon yang masuk melebihi takaran 5-8 ons per harinya, maka bisa memicu rasa lelah yang teramat sangat, daya fokus menurun, dan tubuh terasa panas.
2. Asam Phytic
Photo Source: Alibaba
Kandungan ini dapat memicu terhalangnya penyerapan mineral penting untuk tubuh, speerti zat besi, kalsium, tembaga, dan seng. Khusus untuk yang terakhir disebut, memiliki fungsi penting dalam regenerasi sel otak, sekaligus menjaga fungsi saraf. Apabila kekurangan asupan seng, tubuh juga berisiko rentan membuat penderita diabetes kesulitan dalam mengendalikan kadar gula dalam darah.
3. Nitrat
Photo Source: Tribun Bali
Zat ini bersifat karsinogen, alias bisa mendorong perkembangan sel kanker dalam tubuh. Hal ini terjadi kaena nitrat akan memicu terciptanya zat lysinoalanin yang beracun. Apabila dikonsumsi berlebihan, sifatnya akan menjadi adiktif, di mana ketergantungan berlebih terhadapnya tentu akan meningkatkan risiko kanker berkembang lebih buruk.
4. Phytoestrogen
Photo Source: Harvard University
Biasanya dipakai untuk membantu mengurangi efek produksi estrogen yang rendah dalam tubuh, kini ditemukan sebagai faktor penyebab kanker payudara dan leukemia pada anak. Kabar buruknya, produk olahan kedelai non-fermentasi termasuk kaya akan kandungan ini.
5. Aluminium
Photo Source: Wall Street Journal
Beberapa penelitian ilmiah telah menyatakan bahwa ada keterkaitan antara keberadaan alumunium pada sumber pangan dengan risiko terserang Alzheimer, atau gejala penurunan daya ingat akut. Kabar buruknya lagi, susu kedelai ternyara memiliki kandungan alumunium 11 kali lebih banyak dibandingkan susu pada umumnya.
6. Mangan
Photo Source: Markaindo
Sejatinya senyawa ini bermanfaat bagi tubuh jika dikonsumsi dengan cermat, yakni dapat membantu mengumpulkan energi. Namun, jika dikonsumsi secara berlebih, mangan justru bisa memicu risiko kerusakan otak, dan bahkan menyebabkan Parkinson yang berujung pada percepatan penuaan dini fungsi memori dan berpikir.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss