Tahun 2016 memang belum berakhir sepenuhnya. Tapi, meski belum berganti tahun, tren makanan pada tahun ini sudah dapat kita baca dengan jelas.
Dominasi Kue Cubit, Martabak, dan Indomie di Awal Tahun
Pada awal tahun ini, kue cubit, martabak, dan juga Indomie masih mendominasi tren makanan yang ada di sekitaran Jakarta. Hal ini bisa dibilang sebagai "limpahan tren" dari akhir tahun lalu. Dapat dimahfumi memang. Mengingat pada akhir tahun lalu, kue cubit kembali mendapat tempat di lidah masyarakat, terutama mereka yang besar pada dekade 90-an, berkat inovasi-inovasi dari para penjualnya.
Photo Source: liputan 6
Salah dua inovasi yang membuat kue cubit kembali mendapat tempat adalah macha dan juga red velvet.
Photo Source: Tren.co.id
Di sisi lain, olahan martabak juga masih mengambil hati masyarakat Ibukota. Tak banyak berubah memang. Camilan khas Indonesia itu masih mengandalkan keju mozzarella (pada martabak asin/telur) ataupun rupa-rupa topping yang menarik (pada martabak manis). Yang kemudian menjadi sorotan adalah hadirnya martabak gulung dan juga hadirnya Markobar yang punya martabak dengan delapan topping yang berbeda pada satu loyang martabaknya.
Photo Source: ANAKJAJAN.COM
Pun begitu juga dengan Indomie. Inovasi-inovasi olahan Indomie juga masih mendapat tempat di medio Januari 2016. Apalagi, dengan munculnya Warunk Up Normal --yang lahir di Bandung dan kemudian melebarkan sayapnya ke Jakarta-- hadir sebagai pendatang baru dan konsen pada inovasi Indomie. Ya, bisa dibilang, predikat Pendatang Baru Favorit tahun 2016, bisa diberikan pada Warunk Up Normal.
Kembali ke Kaki Lima di Februari
Di bulan Februari, makanan-makanan kaki lima justru naik ke permukaan Padahal pada awal tahun masyarakat, sampai batas terntentu, ada penyesuaian gaji. Yang mana gaji mereka baru saja naik.
Photo Source: kompas
Hal ini, besar kemungkinan, terjadi karena memang ada kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok. Selain itu, subsidi tarif listrik juga perlahan mulai ditarik oleh pemerintah. Alhasil, tarif dasar listrikpun kemudian menanjak. Naiknya harga-harga kebutuhan pokok inilah yang kemudian membuat masyarakat cenderung irit dan kemudian memilih makanan-makanan kaki lima.
Maret Rasa Februari
Tampaknya, efek kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok masih berdampak pada bulan Maret lalu. Pasalnya, makanan-makanan kaki lima, nasi goreng, dan juga olahan indomie, masih saja jadi primadona.
Photo Source: qraved team
April yang Lebih Selektif
Photo Source: http://lulabyspoon.blogspot.co.id/
Pada bulan April, orang lebih selektif untuk menentukan hari dan juga tempat untuk hangout. Mereka yang biasanya hang-out di tengah pekan, untuk menghilangkan penat akibat banyaknya pekerjaan, prosentasenya sedikit menurun. Pada bulan ke empat ini, orang lebih selektif dalam memilih momen dan juga restoran yang akan mereka tuju. Misalnya saja, banyak orang yang memilih makan di luar di tempat-tempat tertentu karena ingin makan malam bersama pasangannya. Atau misalnya saja, orang lebih memilih makan di restoran keluarga yang bisa menampung banyak orang. Kecenderungan seperti ini, disinyalir masih merupakan efek domino bulan Februari.
Mei yang (Kembali) Aktif di Media Sosial
Photo Source: social house
Efek Februari tampaknya sudah mulai berakhir di bulan Mei tahun ini. Orang mulai banyak datang ke cafe atupun restoran yang punya banyak nilai lebih: baik tempat, interior, makanan, ataupun, panoramanya. Hal tersebut dilakukan untuk mempercantik isi media sosial mereka, seperti Path ataupun Instagram.
Photo Source: ursamajor
Namun, meski banyak orang sudah mulai "berani" keluar dan nongkrong di tempat-tempat beken, sebagian dari mereka juga masih banyak yang memilih untuk mengencangkan ikat pinggang. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya orang yang mencari makanan mewah dengan harga yang cukup miring, seperti steak ataupun cheese cake.
Efek Puasa di Bulan Juni
Photo Source: Cafe Batavia
Pada bulan Juni, restoran keluarga adalah salah satu kata kunci yang banyak dicari. Maklum, bertepatan dengan datanganya bulan Ramadhan. Tren ini pun berlangsung selama sebulan penuh. Orang mulai beramai-ramai datang ke restoran keluarga, entah untuk buka bersama dengan teman sejawat ataupun dengan keluarga besar. Setali dengan tiga uang, tempat makan yang buka 24 jam atau yang buka hingga larut malam pun mendapat perhatian lebih, karena banyak orang yang ingin mencari referensi tempat sahur yang enak.
This feature is only available in Qraved AppsPlease download Qraved apps to participate in the contest and win the grand prize. Find out for more information in Qraved appsDownload or Open App dismiss