Food 101: Mengulik Perbedaan BBQ ala Korea dan Jepang

Kreasi barbeque (BBQ) dari Korea dan Jepang begitu digemari oleh masyarakat perkotaan sekarang. Terbukti semakin hari semakin banyak restoran yang menyajikan kedua sajian ini di seantero ibu kota, dan hampir dipastikan selalu penuh oleh pelanggan.

Kedua sajian barbeque ini sama-sama dimasak secara tradisional menggunakan pilihan bahan bakar arang, gas, atau listrik. Meski begitu, tetap ada beberapa perbedaan mendasar di antara mereka, mulai dari bentuk potongan hingga cara bersantapnya.

Berikut adalah tiga perbedaan utama antara barbeque khas Korea dan Jepang yang harus kamu ketahui.

Barbeque khas Korea umumnya disajikan dalam marinasi bumbu yang kaya, sebelum kemudian dipanggang secara personal di atas alat panggang kecil. Secara umum, ada dua jenis sajian terkait yang populer di Negeri Ginseng, yakni Bulgogi alias daging has dalam dan luar, serta Galbi yang berasal dari area short ribs pada daging sapi.

Sedangkan Jepang cenderung menyukai cita rasa asli dari daging sapi yang digunakan, sehingga kualitas jalinan serat dan lemak menjadi nilai utama dalam mengukur tingkat kelezatannya. Yakiniku dan teppanyaki adalah cara memasak barbeque yang paling populer di sana, yakni pertama dengan bumbu marinasi ringan dan kedua diolah di atas papan besi datar (teppan).

Jika Jepang sangat terobsesi dengan daging sapi dalam sajian barbeque-nya, Korea justru lebih luwes. Masyarakat Negeri Ginseng juga menyantap menu serupa dari bahan baku daging babi dan ayam, yang masing-masing memiliki padanan bumbu marinasi berbeda satu sama lain.

Untuk hidangan pendampingnya, barbeque khas Jepang cenderung minim, karena seperti yang telah disinggung di atas, bahwa kualitas daging sapi adalah segalanya. Protein ini haruslah memenuhi prasyarat khusus soal tingkat keempukan, seberapa juicy-nya, dan kompleksitas rasa alami yang dihasilakannya.

Fokus barbekyu Jepang terletak pada rasa yang dihasilkan oleh daging sapi, sehingga kehadiran menu pendamping seakan menjadi hal tabu.

Sedikit berbeda pada barbeque khas Korea, di mana selain memperhatikan kualitas daging, masyarakat di sana juga sangat loyal dalam menghadirkan beragam menu pendampingnya, yang dikenal degan istilah banchan.

Menu pendamping ini terdiri dari beragam jenis, mulai dari aneka kimchi segar, tumis sayuran, olahan mie, hingga yang model kekinian seperti keju lumer. Inilah yang kemudian menjadikan agenda bersantap hidangan ini begitu disukai banyak orang.

Nah, untuk kamu yang penasaran dengan meriahnya sajian barbeque khas Korea, kamu dapat puas mencicipinya di Bornga. Restoran ini menyajikan perpaduan irisan aneka daging terbaik dengan siraman saus homemade yang menggoda selera.

Coba deh WooSamgyeop (Rp 190.000) yang jadi menu andalannya, yakni irisan daging sapi bagian has luar (sirloin) yang disiram oleh saus rahasia yang punya perpaduan unik antara rasa manis, gurih, dan sedikit asam. Untuk versi pedasnya, kamu bisa memesan Spicy WooSamgyeop (Rp 198.000) yang tidak kalah enak.

Born Ga juga punya beberapa menu daging non-halal yang disajikan secara segar setiap harinya. Salah satu varian menu terbaik dari jenis ini adalah Mansichang Samgyeopsal (Rp 138.000) yang diambil dari area di bawah perut, sehingga mengandung jaringan lemak yang cukup tebal.

Untuk sensasi unik, kamu harus banget mencicipi Daepae Useol (Rp 218.000), yang merupakan istilah lokal Jepang dalam menyebut irisan tipis lidah sapi, yang bertekstur lembut dan mild secara bersamaan.

Jangan lupa juga cobain Yangnyeom Dwaeji Galbi (Rp 148.000) yang diambil dari bagian terluar iga babi, di mana memiliki teksur kenyal dan lembut secara berbebarengan. Dimarinasi dalam bumbu manis pedas, menjadikannya tampil terkaramelisasi setelah dipanggang. Daebak!

Buat kamu penggila menu Korea, Bornga bisa jadi opsi paling tepat untuk menikmati aneka sajian Korea autentuk. Jangan lupa juga untuk follow Qraved Official Account (QOA) Bornga dan temukan banyak kupon makan gratis lainnya. Yuk, langsung klik aja di sini!