Alasan di Balik Harga Caviar yang Selangit
May 04, 2018 14:09
Panganan berupa telur ikan ini biasanya berwarna kuning atau hitam. Aromanya sedikit anyir seperti daging ikan, bertekstur renyah dan rasanya gurih. Dijadikan topping canape atau salad. Namun pertanyaan besar muncul ketika dihadapkan dengan harga caviar, mengapa telur ikan betina besar berdaging putih yang dikenal dengan ikan sturgeon ini memiliki harga selangit?
A Brief History of Caviar
Photo Source:topoftheworldcaviarhouse.wordpress.com
Pada awalnya, caviar hanya dikonsumsi oleh para bangsawan karena prosesnya yang tergolong sulit. Tapi sejak awal abad ke-19, perairan laut Amerika berlimpah dengan ikan sturgeon dan ini mengakibatkan caviar dengan sangat mudah didapatkan sehingga berharga murah, bahkan disajikan secara bebas di bar-bar di Amerika.
Nama caviar sendiri berasal dari Turki, khavyar. Entah bagaimana awalnya nama itu berasal, tapi sejak 250 juta tahun yang lalu, caviar telah menjadi makanan terpenting bagi orang Timur Tengah dan Eropa Timur. Tak heran, penghasil terbesar caviar dengan kualitas terbaik berasal dari Iran dan Rusia.
Why is caviar so expensive?
Photo Source:/www.reluctantgourmet.com
Menjadi sebuah hakikat bila kesukaran dalam proses pembuatan makanan atau kelangkaan bahan membuat harga panganan tersebut melambung tinggi. Hal tersebut pun terjadi pada caviar.
Karena penangkapan besar-besaran ikan sturgeon yang terjadi pada akhir abad ke-19 mengakibatkan ikan tersebut berada di ambang kepunahan dan sejak saat itu caviar menjadi sebuah makanan mahal dan langka. Karena ikan ini sangat langka harga perkilonya bisa mencapai USD 5000 atau Rp.50juta.
Selain mahal, proses pembuatan caviar yang sangat panjang dan sulit membuat harganya bertambah tinggi. Telur-telur tersebut dipanen dari ovarium, melewati proses penyaringan yang halus sehingga telur tersebut terpisah dari cairan, lemak, dan membran. Proses yang panjang inilah yang membuat telur ikan ini mahal harganya.