Sign In

6 Makanan Berjamur yang Jangan Buru-Buru Dibuang

June 28, 2018 14:59
Happy Ferdian
Kamu pasti pernah mengalami kejadian menyebalkan, ketika makanan yang disimpan tampak diselimuti jamur. Selain mengurangi estetika makanan tersebut, jamur juga terkadang membuatnya jadi berbau, sehingga kita pun merasa enggan untuk menyantapnya. Biasanya, jamur pada makanan muncul karena kondisi ruang penyimpanan yang tidak sesuai, seperti misalnya suhu yang lembap. Namun, tahukah kamu jika sebagian makanan yang berjamur masih aman untuk dikonsumsi? Terkadang, jamur hanya menyerang bagian kecil dari makanan, sehingga sisa “area yang steril” masih bisa dikonsumsi dengan berbagai syarat tertentu.
Berikut adalah enam makanan berjamur yang masih aman untuk dikonsumsi.

Wortel

Photo Source:Infonet Biovision
Karena teksturnya yang padat di kala mentah, menjadikan wortel sebagai salah satu sayuran yang memiliki daya tahan terbaik. Jika kamu menemukan adanya jamur di permukaan wortel, maka sangat disarankan untuk membuang bagian tersebut, lalu mencuci bersih sisanya. Untuk mengolahnya, berbagai teknik memasak bisa diaplikasikan, kecuali panggang di atas bara api, karena hal itu berisiko membuatnya terkontaminasi racun karsinogen, yang berisiko hadir dari sisa pembakaran.

Tomat

Sama halnya dengan wortel, kamu juga masih bisa mengonsumsi tomat, sekalipun telah berjamur. Potong dan buang bagian yang berjamur, lalu hilangkan bagian terluar dari daging buah yang sudah dipotong itu menggunakan pisau yang lebih bersih. Tidak masalah menyantapnya dalam kondisi mentah, namun jika masih dilanda kekhawatiran, kamu bisa mengolahnya terlebih dahulu dengan cara direbus, atau dijadikan bagian dari bahan tumisan.

Keju Cheddar

Photo Source:Food Network
Ini merupakan jenis keju yang paling terkenal di dunia, termasuk paling akrab dan mudah diterima oleh mayarakat Indonesia. Penamaan keju cheddar berasal dari nama serupa yang merujuk pada sebuah desa di Inggris. Pembuatan keju ini membutuhkan proses penyekaman berkali-kali menggunakan dampuran ragi dan garam. Hasilnya adalah produk keju batangan yang gurih, dengan kadar lemak tidak lebih dari 50 persen. Keju jenis ini masih bisa bertahan dari serangan jamur hingga setahun lamanya, apabila disimpan secara terbuka dalam suhu ruangan. Sama seperti dua poin sebelumnya, ketika berjamur, maka sangat disarankan hanya mengonsumsi bagian yang layak.

Roti

Photo Source:Mental Floss
Jangan langsung membuang roti hanya karena alasan dihinggapi jamur. Buang bagian yang rusak akibat jamur, dengan pisau, lalu panaskan sebentar di dalam oven, guna mengembalikan cita rasa aslinya. Namun, jika kamu ingin terhindar dari maslaah jamuran, maka sebaiknya simpan sisa roti di lemari pendingin hingga maksimal satu minggu lamanya.

Susu

Photo Source:Telegraph
Siapa sangka jika jamuran juga bisa terjadi pada susu. Hal ini, tidak lain, disebabkan oleh risiko terfermentasikan apabila disimpan terlalu lama di luar lemari es. Susu yang berjamur karena melewati masa kadaluarsa tersebut tidak boleh dikonsumsi secara langsung, melainkan digunakan sebagai bagian dari campuran bahan baku untuk membuat kue.

Daging Sapi

Photo Source:Warosu.org
Ketika daging sapi disimpan di dalam ruangan yang cenderung lembab, maka ada kemungkinan jamur tumbuh di permukaan. Namun jangan keburu khawatir, selama tidak berair dan tidak menimbulkan bau menyengat, maka daging sapi masih aman untuk dikonsumsi, dengan cara hanya mengambil bagian yang tidak terkontaminasi jamur. Untuk cara penyimpanan yang baik, sebaiknya diletakkan di dalam freezer.